Karyawan mana yang tak tergiur dengan usaha sampingan untuk menambah penghasilan? Bisnis atau usaha sampingan adalah salah satu impian karyawan.
Selain menerima gaji bulanan, usaha sampingan dapat mengucurkan penghasilan tambahan. Namun, usaha sampingan yang baru dirintis tidak serta merta memberikan keuntungan.
Apalagi jika Anda tidak memiliki rencana bisnis (business plan) untuk mengarahkan usaha sampingan Anda.
Tidak heran jika banyak usaha sampingan karyawan gulung tikar. Bukan karena kurang modal, tapi karena kurang strategi.
Memiliki ide usaha sampingan yang brilian saja tidaklah cukup. Anda perlu mengimbanginya dengan rencana bisnis yang matang.
Rencana bisnis menjadi bagian yang penting untuk menunjang kesuksesan sebuah bisnis atau usaha.
Terdapat berbagai analisis dan strategi sehingga rencana bisnis menjadi alat yang ampuh untuk mengambil keputusan dan kebijakan yang lebih baik dan menguntungkan.
Jika Anda tak mau usaha atau bisnis sampingan Anda merugi atau bahkan sampai gulung tikar, simak 11 kiat membuat rencana bisnis berikut yang disajikan dalam bentuk pertanyaan.
1. Apa tujuan Anda membangun usaha sampingan?
Dalam merencanakan usaha sampingan, hal pertama yang harus Anda tentukan adalah tujuan atau visi misi.
Akan lebih baik jika Anda memiliki latar belakang yang jelas dan mendetail tentang tujuan Anda membangun usaha sampingan. Tujuan yang jelas mengarah pada perencanaan jangka panjang yang lebih matang.
Jika Anda masih bingung menentukan tujuan usaha sampingan, Anda hanya perlu meluangkan waktu sejenak untuk membayangkan produk atau jasa Anda.
Apa tujuan Anda membuat produk atau jasa tersebut? Nah, jika terlintas sebuah jawaban, segera tulis.
Tidak perlu menunggu tujuan yang “wow”. Startup memang diawali dari tujuan untuk membantu orang-orang di sekitar dulu hingga nantinya menjadi tujuan yang lebih luas dan mendunia seperti Facebook dan Kaskus.
2. Apa produk atau jasa yang Anda tawarkan?
Setelah menentukan tujuan, Anda sebaiknya mendeskripsikan usaha sampingan atau produk yang akan Anda jual.
Gambarkan produk tersebut secara terperinci. Ajukan pertanyaan-pertanyaan tentang produk Anda dan berikan jawaban yang jelas sehingga Anda lebih mudah mendeskripsikan produk Anda.
Memahami kelebihan dan kekurangan produk bisa menjadi cara lain untuk mengenal produk dengan baik. Jangan hanya fokus pada kelebihan saja, atau malah hanya memikirkan kelemahan produk.
Mengenal produk dengan baik berpengaruh terhadap pemilihan strategi pemasaran yang sesuai untuk menarik minat konsumen.
3. Siapa yang menjadi pelanggan Anda sebenarnya?
Anda harus mulai jeli untuk melihat siapa menjadi pelanggan Anda, berapa usia mereka, dan tinggal di daerah mana. Usaha sampingan menjual pulsa eletrik akan memiliki pelanggan yang berbeda dengan jasa les privat.
Menjual pulsa elektrik pelanggannya kebanyakan adalah mereka yang mempunyai handphone, sedangkan untuk jasa les privat pelanggannya adalah para pelajar.
Ingat bahwa pelanggan adalah mereka yang membeli produk atau menggunakan jasa Anda secara berkelanjutan, tidak hanya sekali kemudian menghilang.
Dengan mengetahui pelanggan, Anda dapat melakukan penyesuaian produk, strategi pemasaran yang pas dan strategi lain yang berhubungan dengan kepuasan pelanggan.
4. Di mana dan bagaimana pelanggan dapat menemukan produk tersebut?
Dalam menyusun rencana bisnis, Anda harus menuliskan cara pelanggan mendapatkan produk Anda, apakah melalui online atau offline.
Jika usaha sampingan Anda belum berjalan, akan lebih mudah mengatur cara apa yang akan Anda gunakan agar produk Anda sampai ke tangan konsumen.
Namun, jika bisnis Anda telah berjalan, tentu perlu usaha yang lebih besar untuk mengganti cara pelanggan mendapatkan produk.
Apalagi jika pelanggan telah terbiasa dengan layanan offline, perlu strategi yang pas untuk menggubahnya menjadi online.
5. Produk apa yang digemari pelanggan di luar produk Anda?
Langkah selanjutnya adalah Anda harus berkenalan dengan pesaing Anda.
Daripada memusuhi pesaing Anda karena mereka lebih lebat dalam merayu konsumen, lebih baik Anda memperhatikan dan belajar dari mereka agar bisa bersaing secara elegan.
Kembangkan ide yang lebih baik agar produk Anda lebih digemari pasar.
Namun, Anda tidak perlu terlalu khawatir dengan pesaing yang ada di pasar. Apabila produk Anda memang berkualitas tentu pelanggan akan lebih memilihnya.
Jangan pernah berpikir untuk menyingkirkan pesaing. Hal yang seharusnya lebih menjadi perhatian Anda adalah bagaimana memaksimalkan manfaat yang dirasakan pelanggan saat menggunakan produk Anda.
6. Apakah produk Anda menjadi solusi terbaik bagi pelanggan?
Melakukan survey atau memberi kuisioner adalah hal yang dilakukan oleh perusahaan besar untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan di atas. Tentu perlu biaya yang besar untuk melakukan hal tersebut.
Jika Anda memiliki sedikit modal dan usaha Anda masih tergolong start-up, sebaiknya Anda melakukan hal ini secara langsung.
Saat pelanggan membeli produk Anda, ajaklah mereka berkomunikasi. Tanyakan secara langsung apa yang mereka sukai dari produk Anda.
Lakukan hal ini dalam beberapa hari sehingga Anda mendapat jawaban yang akurat.
7. Siapakah mereka yang bekerja di balik produk Anda?
Jika Anda masih berstatus seorang karyawan, tentu Anda membutuhkan bantuan orang lain untuk menawarkan produk atau melayani pelanggan.
Nah, dalam hal ini Anda telah menjadi bos bagi satu, dua atau bahkan beberapa pegawai. Anda tidak boleh meremehkan jumlah yang kecil, karena merekalah yang berperan di balik usaha Anda.
Maju tidaknya usaha Anda juga ditentukan oleh banyak tidaknya usaha mereka. Lakukan analisis sumber daya manusia dan strategi apa yang dapat meningkatkan produktivitas kerja dan memotivasi karyawan Anda.
Kini saatnya Anda praktik menjadi bos yang berwibawa dan disenangi pegawai sehingga usaha Anda pun semakin maju.
8. Bagaimana struktur, manajemen, strategi operasional dan strategi pemasaran produk?
Jika Anda berpendapat tidak perlu memikirkan struktur, manajemen, strategi operasional dan strategi pemasaran produk karena usaha sampingan Anda bermodal kecil, Anda keliru.
Justru karena modal yang kecil, Anda harus memikirkan strategi operasional dan pemasaran produk sehingga Anda cepat balik modal dan memutar uang menjadi produk baru.
Demikian halnya struktur dan manajemen yang jelas dan terarah akan mempercepat pencapaian tujuan, visi misi Anda. Misalnya membuat deskripsi pekerjaan untuk pegawai baru atau pegawai di bidang tertentu.
Walaupun terdengar idealis, deskripsi pekerjaan ini akan sangat membantu pegawai Anda untuk lebih berkinerja (lihat 5 cara mudah meningkatkan kinerja karyawan tanpa pelatihan).
9. Apa Anda sudah membuat format laporan keuangan yang akurat dan mendetail?
Laporan keuangan adalah hal yang sangat vital karena memberi Anda data yang akurat tentang untung dan rugi.
Di dalam sebuah rencana bisnis seharusnya ada format laporan keuangan yang akurat dan mendetail dan akan lebih baik dengan memberi diagram yang menjelaskan peningkatan atau penurunan penjualan.
Laporan keuangan tersebut akan memudahkan Anda menentukan keputusan apakah memperluas usaha atau malah menekan biaya operasional.
Jadi, persiapkan format laporan keuangan yang sesuai untuk usaha sampingan Anda.
10. Apa yang menjadi resiko usaha dan bagaimana strategi Anda?
Pasti ada resiko di balik sebuah usaha yang harus Anda hadapi. Mengantisipasi resiko yang ada bisa membuat Anda lebih waspada dalam mengambil keputusan.
Antisipasi tersebut harusnya dibarengi dengan rencana strategi terhadap resiko bisnis.
Dengan bertanya kepada orang yang pernah berbisnis akan membuka wawasan Anda tentang resiko bisnis yang biasa dihadapi sehingga Anda bisa mempersiapkan diri apabila resiko tersebut menghampiri usaha sampingan Anda.
Apabila Anda sedang menghadapi sebuah resiko bisnis, jangan panik. Ingatlah, dibalik sebuah resiko pasti ada pelajaran berharga yang Anda petik.
11. Apa rencana pengembangan usaha Anda?
Untuk mengembangkan usaha, Anda perlu seorang partner bisnis. Mengapa? Karena Anda tidak dapat bekerja sendiri.
Untuk memilih seorang partner bisnis, lihatlah latar belakang dan kepribadian orang tersebut.
Menjadikan teman sebagai partner bisnis bisa menguntungkan karena Anda telah mengenalnya atau malah karena merasa mengenal ia menjadi gampangan atau tidak serius sehingga Anda merugi.
Dalam menjalin sebuah kerja sama dengan partner bisnis, Anda sebaiknya melakukan perjanjian hitam di atas putih, dalam artian ada kesepakatan tertulis bermaterai.
Jika ada hal yang kurang berkenan atau permasalahan di masa mendatang, Anda telah memiliki perjanjian tertulis.
Pengembangan usaha Anda dapat dilakukan dengan membuka cabang baru di daerah lain, menambah jumlah produksi atau produk, menjalin kerjasama dengan pemilik usaha lain atau mencari investor yang bisa memberi modal.
Anda tetap perlu perencanaan pengembangan usaha yang matang.
Penutup
Rencana bisnis adalah alat tertulis yang ampuh untuk memajukan usaha sampingan Anda. Rencana bisnis yang matang adalah modal yang tak terlihat selain uang sebagai modal secara finansial.
Namun, penentu kemajuan usaha Anda adalah orang-orang yang terlibat dalam usaha tersebut. Rencana hanya tinggal rencana di atas kertas saja apabila tidak direalisasikan.
Setelah Anda membuat rencana bisnis, sosialisasikan kepada orang-orang yang terlibat dalam usaha. Pastikan semua orang bergerak sesuai dengan rencana tersebut.