Cara Menangani Bawahan yang Malas Bekerja

karyawan malas

Sebagai atasan, Anda tentu ingin semua bawahan Anda rajin bekerja, kan? Akan tetapi, selalu saja ada karyawan yang malas bekerja.

Kondisi ini jika dibiarkan dapat mempengaruhi kinerja tim dan kinerja Anda sebagai atasan. Lantas, bagaimana cara mengatasi masalah ini?

Lima langkah berikut dapat Anda gunakan untuk menangani bawahan malas.

1. Panggil bawahan ke ruangan Anda

Hal pertama yang Anda lakukan adalah memanggil karyawan bersangkutan ke ruangan Anda.

Utarakan pengamatan Anda terhadap perilaku dan kinerja dia. Sampaikan juga bahwa Anda siap membantu dia untuk kembali rajin bekerja.

Yang perlu Anda ingat saat pemanggilan tersebut adalah menciptakan suasana kondusif sehingga bawahan malas tersebut nyaman berdiskusi atau tidak terintimidasi.

Loading...

Hindari juga memarahinya karena itu bukan solusi masalah, malah bisa membawa masalah lain.

2. Ketahui penyebab kemalasan

Setelah maksud pemanggilan disampaikan, tanyakan penyebab kemalasan karyawan bersangkutan. Umumnya karyawan yang malas bekerja disebabkan oleh masalah pribadi atau masalah pekerjaan.

Masalah pribadi bisa mencakup ketidakharmonisan keluarga, gangguan kesehatan, kebiasaan buruk, atau kekurangan finasial.

Sementara itu, masalah pekerjaan dapat berupa beban pekerjaan yang berlebihan, konflik dengan rekan kerja, peralatan kerja yang tidak ada atau tidak standar, lingkungan kerja yang tidak aman, dan penilaian kinerja yang tidak objektif.

Setelah mengetahui penyebab karyawan malas bekerja, sampaikan solusi yang sekiranya tepat.

Sebagai contoh, jika bawahan tersebut kelebihan beban pekerjaan, kurangi beban tersebut. Jika karyawan tersebut kurang terampil, beri pelatihan.

Contoh lain, jika dia memiliki masalah keluarga, sampaikan kepadanya untuk segera mengatasi masalah keluarganya.

3. Sampaikan manfaat dan kerugian

Seperti yang mungkin Anda ketahui, motivasi seseorang bertindak ada dua yaitu mendapatkan manfaat atau menghindari kerugian (kesengsaraan).

Anda dapat memotivasi karyawan Anda dengan menyampaikan hal-hal baik untuk dirinya dan perusahaan jika dia kembali rajin bekerja. Hal-hal tersebut antara lain:

  • Reputasi yang baik
  • Penilaian kinerja yang baik dan memuaskan
  • Kenaikan gaji
  • Pemberian bonus
  • Promosi
  • Pencapaian target unit kerja dan perusahaan
  • Kepuasan pelanggan

Dengan mengetahui hal-hal baik di atas, diharapkan karyawan bersangkutan sadar bahwa kontribusi dirinya sangat penting sehingga segera memperbaiki kinerjanya.

Selain itu, beritahukan juga kerugian atau konsekuensi dari malas bekerja. Tentunya ini adalah kebalikan dari keuntungan rajin bekerja di atas.

4. Pantau perkembangan

Salah satu aspek yang membuat atasan berwibawa adalah kemampuan memantau atau mengontrol. Oleh karena itu, pantau perkembangan bawahan tersebut secara berkala, misalnya sekali dalam dua minggu.

Ini untuk memastikan apakah program atau instruksi Anda kepada bawahan tersebut dilaksanakan sekaligus mengetahui perkembangan perilaku si karyawan bersangkutan.

Kebanyakan atasan mengabaikan langkah ini sehingga mereka terus berkutat dengan masalah karyawan malas bekerja. Oleh karena itu, pantau terus perkembangan karyawan Anda.

Jika perlu minta bantuan personalia sehingga pemantauan ini berjalan lebih baik.

5. Beri sanksi

Pemberian sanksi adalah langkah terakhir yang harus dilakukan kalau keempat langkah di atas tidak berhasil.

Agar berjalan baik, sanksi ini harus berlandaskan peraturan perusahaan atau undang-undang dan diputuskan bersama pihak personalia dan serikat pekerja (jika sanksi tersebut relatif berat, misalnya Surat Peringatan 2 ke atas).

Secara psikologis, seorang karyawan yang mendapat sanksi akan berpikir dan takut mengulangi hal yang sama sehingga ia “dipaksa” untuk memperbaiki dirinya.

Dengan demikian, cepat atau lambat kinerjanya akan menjadi lebih baik daripada sebelumnya.

Penutup

Bawahan yang malas bekerja harus segera ditangani. Jika tidak, Anda sebagai atasannya akan terkena dampak perilaku buruk tersebut.

Oleh karena itu, cobalah terapkan kelima langkah yang dijelaskan di atas sekarang juga. Hilangkan senioritas atau hal lainnya sehingga Anda mampu menangani masalah ini dengan baik dan berwibawa.

Loading...

Artikel Terkait: