7 Alasan Karyawan Mengundurkan Diri

Karyawan mengundurkan diri adalah hal lumrah dalam dunia kerja. Akan tetapi, dampak pengunduran diri ini kepada perusahaan berbeda-beda. Ada perusahaan yang lansung oleng sejak ditinggalkan karyawannya. Namun, ada juga perusahaan yang sebaliknya karena mereka menjalankan sistem yang baik. Apa pun dampak tersebut, apa penyebab karyawan mengudurkan diri? Dalam pengalaman saya, setidaknya ada tujuh alasan karyawan

Cara Menjadi Rajin di Lingkungan Karyawan Malas

Karyawan malas merupakan benalu bagi perusahaan. Di satu sisi, perilaku mereka jelek seperti datang terlambat, datang ke kantor lalu baca koran, atau pura-pura sibuk tanpa ada hasil. Namun, di sisi lain, penilaian kinerja mereka bagus karena atasannya tidak peduli atau sistem penilain kerja di perusahaan tersebut tidak efektif. Apakah Anda bekerja di lingkungan kerja seperti

Jangan Lakukan 7 Hal Ini Saat Anda Menjadi Karyawan Perusahaan Asing

Anda saat ini seorang karyawan perusahaan asing? Jika ya, selamat untuk Anda. Umumnya, Anda akan menerima gaji yang lebih besar dan fasilitas yang lebih baik dibanding mereka yang bekerja di perusahaan lokal. Semua kelebihan tersebut akan membuat Anda menjalani hidup yang lebih baik. Namun, semua itu akan lenyap jika Anda dipecat. Agar tidak dipecat, Anda

Cara Mengakhiri Keluhan Bekerja Selamanya Sehingga Atasan Menyukai Kinerja Anda

Pernahkah Anda mengalami gaji yang tidak sesuai, fasilitas kurang, beban kerja bertambah, teman kerja yang munafik, atau ide brilian Anda tidak disetujui atasan? Jika ya, Anda akan kecewa sehingga mengeluh, bukan? Anda mungkin menyampaikan keluhan ini dengan menggerutu, mengumpat atasan dalam hati, curhat ke teman kantor atau di luar kantor, atau malas-malasan bekerja. Dampaknya, hari-hari

14 Cara Menjadi Atasan yang Berwibawa dan Disukai Bawahan

Mungkin Anda berpikir bahwa menjadi atasan itu segalanya bisa jadi mudah. Namun, pada praktiknya tidak semudah yang Anda bayangkan. Mengapa? Karena posisi atasan “terjepit” oleh posisi di atasnya dan posisi di bawahnya (bawahan). Tak heran, seorang atasan harus mengakomodasi kepetingan atasannya dan bawahannya secara baik dan benar. Bila timpang, misalnya hanya mengakomodasi posisi yang lebih