Dalam sebuah wawancara kerja, pewawancara kerja memiliki hak prerogratif menentukan lolos tidaknya Anda. Mereka tidak hanya menilai keterampilan (skill) Anda, namun juga menilai karakter (sifat) Anda.
Mengapa? Karena mereka mencari kandidat terbaik yang akan berkontribusi pada kemajuan perusahan.
Berbicara mengenai karakter, tentu saja seorang pewawancara kerja yang berpengalaman dapat menilai karakter Anda dari bahasa tubuh atau jawaban yang Anda berikan.
Untuk menghadapi pewawancara seperti itu dan meningkatkan peluang sukses wawancara kerja, Anda harus menghindari tujuh karakter ini.
1. Tidak percaya diri
Para pewawancara kerja tidak suka pada kandidat yang tidak percaya diri. Bentuk ketidakpercayaan ini antara lain gugup, suara yang terbata-bata, cemas, dan gemetaran.
Jika Anda memiliki karakter ini, maka peluang Anda mendapat posisi yang diincar semakin tipis karena pewawancara menilai Anda tidak akan mampu mengemban posisi yang dilamar.
Agar percaya diri di wawancara kerja apa pun, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan, antara lain:
- Persiapkan wawancara kerja sebaik mungkin
- Berdoa sebelum masuk ke ruang wawancara
- Santai saja karena apa pun hasil wawancara akan membuat Anda menjadi lebih berpengalaman dalam menghadapi suatu wawancara kerja
2. Menjelekkan perusahaan sebelumnya
Selain tidak percaya diri, karakter lain yang dibenci para pewawancara kerja adalah menjelekkan perusahaan sebelumnya.
Mengapa? Karena karakter ini mencerminkan Anda berpikir negatif yang mungkin akan menular pada budaya kerja perusahaan.
Selain itu, pewawancara kerja menilai Anda akan menjelekkan perusahaan mereka jika Anda mencari kerja di tempat lain pada masa mendatang.
Bagaimana supaya Anda terhindar dari karakter ini? Tidak ada jalan lain, Anda tidak boleh menjelekkan perusahaan Anda sebelumnya.
Jika Anda ditanya mengapa keluar dari perusahaan sebelumnya, sampaikan saja bahwa Anda mencari tantangan lain agar karier Anda menjadi lebih baik.
3. Berbohong
Berbohong merupakan karakter lain yang dibenci pewawancara kerja. Seorang pewawancara kerja berpengalaman akan memiliki cara jitu untuk mengetahui apakah Anda berbohong atau tidak.
Misalnya, mereka mengonfirmasi informasi yang ada di CV Anda.
Contoh lain, saat saya menjadi tim pewawancara teknisi di departemen saya, teman saya melihat ada surat rekomendasi yang tanda tangannya mencurigakan.
Teman saya pun mengonfirmasi ke pemberi rekomendasi yang merupakan seorang manajer di departemen lain.
Ternyata, si manajer tersebut tidak pernah memberikan surat rekomendasi pada kandidat itu. Seperti yang Anda duga, kami tidak meloloskan kandidat tersebut.
Jujurlah dengan apa yang Anda tulis dan ucapkan. Percayalah, kejujuran ini akan membawa Anda pada hasil positif yang mungkin tidak pernah Anda bayangkan sebelumnya.
4. Fokus pada gaji
Fokus pada gaji umumnya tidak disukai para pewawancara kerja. Hal ini karena mereka menilai Anda semata-mata mencari uang tanpa peduli apakah Anda akan berkontribusi atau tidak pada perusahaan.
Untuk terhindar dari karakter ini, yang Anda perlukan adalah menitikberatkan jawaban Anda pada keterampilan dan perilaku Anda sehingga Anda dinilai sebagai kandidat terbaik.
Urusan gaji adalah hal belakangan karena setiap perusahaan memiliki rentang gaji yang telah ditentukan. Jika pun harus bernegosiasi gaji, lakukan dengan baik (lihat tipsnya di postingan ini).
5. Tidak mengetahui perusahaan
Jangan sekali-kali datang ke tempat wawancara kerja tanpa mengetahui informasi perusahaan. Mengapa?
Karena pewawancara sering menanyakan hal terkait perusahaan untuk menggali sejauh mana respon atau pengetahuan Anda terhadap perusahaan mereka.
Untuk mengetahui informasi tentang perusahaan, Anda bisa melakukan hal-hal berikut:
- Kunjungi situs perusahaan
- Telepon bagian customer service untuk menanyakan hal-hal umum terkait perusahaan
- Tanya teman yang bekerja di perusahaan tersebut (jika Anda memilikinya)
6. Berlebihan menonjolkan diri
Anda memang harus menonjolkan kemampuan atau “menjual diri” Anda dalam wawancara kerja. Namun, hal ini harus dilakukan secara profesional dan proporsional sehingga tidak berlebihan.
Para pewawancara kerja umumnya tidak menyukai kandidat yang berlebihan karena mengganggap kandidat tersebut akan membawa masalah di kemudian hari.
Solusinya? Informasikan saja kemampuan Anda yang berkaitan dengan posisi yang diincar meskipun Anda memiliki kelebihan di bidang lain.
Agar lebih greget, gunakan teknik STAR dalam menginformasikan kemampuan Anda tersebut.
7. Mendebat secara arogan
Karakter lain yang tidak disukai pewawancara kerja adalah mendebat secara arogan.
Misalnya, si pewawancara menyampaikan pendapatnya tentang apa yang Anda kemukakan, lalu Anda membalasnya bahwa pendapat Anda yang paling benar.
Untuk menghindari sifat ini, pertahankan pendapat Anda secara sopan. Jangan lupa untuk menyampaikan rasa terima kasih pada perbedaan pendapat yang dikemukakan si pewawancara kerja.
Penutup
Karakter merupakan salah satu faktor yang dinilai dalam suatu wawancara kerja. Hindari ketujuh karakter di atas sehingga Anda bisa sukses menghadapi wawancara kerja apa pun.