4 Jenis Asuransi Jiwa yang Setiap Karyawan Perlu Ketahui

Ilustrasi asuransi jiwa

Asuransi jiwa identik dengan jaminan setelah kematian sehingga banyak orang yang kurang nyaman dengan jenis asuransi ini. Padahal jika ditelusuri lebih dalam dan dipahami lebih lanjut, asuransi jiwa tidak melulu tentang kematian.

Asuransi jiwa berbertujuan untuk menanggung atau melindungi seseorang dari kerugian finansial tidak terduga akibat kematian, usia tidak produktif atau cacat permanen. Dengan kata lain, asuransi jiwa akan memberi jaminan secara finansial apabila seseorang terlalu tua atau menderita cacat atau meninggal dunia sehingga tidak dapat menafkahi keluarganya.

Pada dasarnya, asuransi jiwa akan sangat bermanfaat bagi sebuah keluarga apabila orang yang menafkahi tidak mampu lagi bekerja karena kematian atau masalah kesehatan. Jika telah menyadari pentingnya asuransi jiwa, Anda perlu mengetahui jenis-jenis asuransi jiwa.

Simak 4 jenis asuransi jiwa berikut ini untuk mendapatkan sebuah produk yang tepat dan sesuai kebutuhan Anda.

1. Asuransi Jiwa Berjangka (Term Life Insurance)

Asuransi jiwa berjangka atau Term Life Insurance adalah jenis asuransi jiwa yang memberi proteksi kepada pemegang polis dalam kurun waktu tertentu. Sistem pertanggungan yang digunakan dalam asuransi jiwa ini memiliki masa berlaku dan tentu saja masa expired.

Jangka waktu yang dimaksud adalah kontrak dalam kurun waktu yang bervariasi, misalnya 5 tahun, 10 tahun atau 20  tahun, sesuai dengan penawaran yang diberikan oleh perusahaan asuransi.

Loading...

Asuransi jiwa berjangka tergolong jenis asuransi yang terjangkau. Biaya premi yang harus dibayarkan terbilang murah, bahkan termasuk jenis asuransi yang paling murah di antara jenis asuransi jiwa lainnya. Biaya yang murah ini disebabkan karena adanya masa kontrak yaitu tidak berlaku lagi setelah jatuh tempo.

Ilustrasi Sistem Asuransi Jiwa Berjangka

Pak A membeli sebuah produk asuransi jiwa berjangka waktu 10 tahun, dengan syarat dan ketentuan lain tercantum dalam polis. Pada tahun ke-6, Pak A mengalami kecelakaan yang mengakibatkan cacat permanen sehingga tidak mampu lagi menafkahi keluarga.

Karena masa kontrak asuransi masih aktif pada tahun keenam, perusahaan asuransi akan memberikan jaminan finansial sejumlah sesuai dengan ketentuan dalam polis kepada ahli waris.

Bagaimana jika Pak A tetap sehat dan dapat menafkahi keluarga setelah kontrak asuransi 10 tahun selesai? Nah, dalam hal ini Pak A harusnya bersyukur karena tetap sehat, namun merelakan hangusnya premi yang telah dibayarkan.

Jadi, Pak A akan kehilangan uang yang telah dibayarkan kepada perusahaan asuransi apabila tidak mengalami masalah kesehatan atau tidak meninggal dunia hingga masa kontrak asuransi tersebut selesai.

Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Jiwa Berjangka

Tadi sempat disebutkan biaya premi asuransi ini lebih rendah daripada jenis asuransi jiwa lainnya. Nah, itu adalah salah satu kelebihan asuransi jiwa berjangka. Kisaran biaya premi jenis asuransi ini adalah Rp 250.000 per bulan.

Jika Anda merasa keberatan dengan biaya preminya, tak usah khawatir karena Anda dapat menentukan besarnya premi yang harus dibayarkan setiap bulan sesuai dengan kemampuan finansial Anda.

Walaupun biaya premi yang dibayarkan tergolong rendah, ternyata uang pertanggungan yang diperoleh cukup besar, bahkan mencapai milyaran rupiah. Sangat menguntungkan, bukan?

Namun, biaya ini akan diberikan oleh perusahaan asuransi apabila tertanggung tidak dapat menafkahi keluarga karena masalah kesehatan atau meninggal dunia selama masa kontrak masih aktif. Sebaliknya, apabila tidak terjadi apa-apa pada pemegang polis maka seluruh biaya yang telah dibayarkan akan hangus setelah masa kontrak selesai.

2. Asuransi Jiwa Seumur Hidup (Whole Life Insurance)

Berbeda dengan asuransi jiwa berjangka yang memiliki masa berlaku, Asuransi Jiwa Seumur Hidup atau Whole Life Insurance memberi proteksi kepada pemegang polis seumur hidup. Sistem pertanggungan yang digunakan dalam jenis asuransi ini dalam jangka panjang dan tampak seumur hidup.

Jangka Waktu dan Bunga per Tahun

Sebenarnya, pertanggungan tidaklah seumur hidup. Whole Life Insurance memberi proteksi selama 99 tahun atau 100 tahun (bergantung pada ketentuan dalam polis). Mengapa 99 tahun dikatakan seumur hidup? Menurut Badan Pusat Statistik, angka harapan hidup penduduk Indonesia tahun 2010-2015 adalah 70 tahun.

Jadi, menurut data yang diperoleh tersebut, rata-rata umur penduduk Indonesia tidak sampai 99 tahun. Jikapun ada, mungkin hanya beberapa saja sehingga jangka waktu 99 tahun tersebut dikategorikan seumur hidup.

Asuransi Jiwa Seumur Hidup ini akan mengembalikan total premi yang telah dibayarkan dengan bunga 4% per tahun. Jika dikalkulasikan, jumlah ini tidak banyak apalagi dengan adanya pemotongan pajak.

Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Jiwa Seumur Hidup

Jenis asuransi ini memberi beberapa keuntungan kepada pemegang polis. Asuransi ini memungkinkan pemegang polis mendapatkan nilai tunai dari polis yang sudah dibayarkan dalam jangka waktu tertentu, misalnya setelah tahun kelima atau sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam polis.

Hal ini memberi kemudahan kepada pemegang polis apabila tidak mampu membayar premi selanjutnya. Premi yang sudah dibayarkan sebelumnya dapat digunakan untuk membayar premi bulan-bulan selanjutnya. Sangat membantu, bukan?

Hal yang lebih menguntungkan lagi adalah premi asuransi tidak akan hangus apabila tidak ada klaim dan dapat diambil keseluruhan apabila masa kontrak berakhir. Jadi, premi yang sudah Anda bayarkan akan dikembalikan sesuai dengan kesepakatan.

Untuk mendapat semua kelebihan tersebut, tentu ada harga yang harus dibayar lebih, yaitu uang premi yang jauh lebih tinggi daripada asuransi jiwa berjangka. Selain itu, total premi berupa tunai yang Anda peroleh tidak terlalu besar. Jikapun ada bunga 4% per tahun kemungkinan tidak akan Anda terima karena dipotong pajak.

3. Asuransi Jiwa Dwiguna (Endowment Insurance)

Sesuai dengan namanya, Asuransi Dwiguna menawarkan 2 manfaat yaitu sebagai asuransi berjangka dan tabungan. Jadi, dalam asuransi dwiguna terdapat penggabungan dari asuransi jiwa berjangka yang memiliki masa berlaku dan tabungan yang bisa ditarik sewaktu-waktu sebelum masa kontrak berakhir, sesuai dengan perjanjian.

Perlindungan polis asuransi dwiguna biasanya berlaku dalam jangka waktu tertentu, misalnya 10 tahun atau bisa juga sampai usia tertentu, misalnya 60 tahun. Pada akhir jangka waktu tersebut, polis disebut telah jatuh tempo.

Produk asuransi jiwa dwiguna ini mempunyai banyak variasi. Biasanya dikemas sebagai asuransi pendidikan anak, asuransi pensiun, dan sebagainya. Jadi banyak orang tua yang ikut program asuransi dwiguna ini untuk menyiapkan biaya sekolah anak atau mempersiapkan dana pensiun di masa mendatang.

Ilustrasi Sistem Asuransi Dwiguna

Pak B membeli asuransi dwiguna di sebuah perusahaan asuransi dengan masa kontrak 20 tahun dan uang pertanggungan 100 juta rupiah dengan kesepakatan mendapatkan Rp 10 juta pada tahun ke-10 dan Rp 20 juta pada tahun ke-20. Jadi, Pak B akan mendapatkan total 30 juta setelah 20 tahun.

Apabila Pak B meninggal pada tahun ke-25 setelah mengikuti asuransi dwiguna, maka uang pertanggungan diberikan sebesar 100 juta rupiah. Uang pertanggungan ini tetap diberikan meskipun Pak B masih hidup sampai akhir polis jatuh tempo. Sehingga jenis asuransi ini dikatakan memiliki 2 manfaat, yaitu manfaat hidup dan manfaat meninggal.

Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Jiwa Dwiguna

Karena asuransi ini terdiri dari 2 elemen yaitu Asuransi Jiwa Berjangka dan Tabungan, pemegang polis dapat melakukan klaim sebelum masa kontrak berakhir. Pengambilan dana ini dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan dalam polis.

Hal lain yang menguntungkan dan berbeda dengan asuransi jiwa berjangka adalah manfaat hidup yang didapatkan oleh pemegang polis. Apabila Anda sebagai tertanggung masih hidup saat polis jatuh tempo, maka uang pertanggungan akan diberikan oleh perusahaan asuransi.

Tentu untuk mendapatkan manfaat-manfaat tersebut, Anda harus mebayar premi yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan pengembalian uang pertanggungan yang lebih fleksibel daripada jenis asuransi lainnya dan manfaat tabungan yang dapat Anda gunakan untuk kebutuhan yang mendesak.

4. Asuransi Jiwa Unit Link

Jika asuransi dwiguna memiliki elemen tabungan, asuransi jiwa unit link menggunakan investasi sebagai elemen yang digabungkan dengan asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. Jenis asuransi ini sangat cocok untuk Anda yang tertarik dengan investasi dan ingin tetap mendapat proteksi jiwa dan kesehatan.

Sistem Investasi dalam Asuransi Jiwa Unit Link

Investasi dalam asuransi unit link ini digerakkan oleh perusahaan asuransi sehingga pemegang polis hanya duduk manis dan mendapat laporan setiap bulan tentang nilai investasinya. Tidak ada kesempatan bagi pemegang polis untuk mengendalikan investasi. Namun, keuntungan atau kerugian investasi tetap ditanggung oleh nasabah.

Hasil investasi dalam asuransi jiwa unit link digunakan untuk membayar biaya asuransi tambahan apabila ada fasilitas cuti premi. Selain itu, hasil investasi juga membentuk dana yang bisa diambil saat keperluan mendesak seperti pendidikan atau pensiun.

Apa yang dimaksud dengan cuti premi? Jika Anda membayar premi sampai 10 tahun dan masa pertanggungan asuransi sampai umur 99 tahun, maka Anda tidak akan membayar biaya premi lagi pada tahun ke-11. Nah, ini yang dimaksud dengan cuti premi.

Sebenarnya, dana yang digunakan untuk membayar premi asuransi pada tahun kesebelas dan seterusnya berasal dari hasil investasi Anda. Namanya juga investasi, pasti ada naik dan ada turunnya. Saat investasi Anda anjlok, dan investasi Anda tidak dapat menutupi biaya asuransi, maka jangan terkejut apabila Anda diminta untuk membayar premi tambahan yang disebut dengan istilah Top Up agar asuransi Anda tetap aktif.

Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Jiwa Unit Link

Tentu Anda akan merasakan dua manfaat sekaligus dari asuransi jiwa unit link yaitu proteksi dan investasi. Selain itu, Anda tidak perlu repot mengurus investasi karena sudah ditangani oleh perusahaan asuransi. Jadi, yang perlu Anda lakukan adalah membayar premi setiap bulannya sehingga Anda mendapat proteksi sekaligus hasil investasi.

Berbeda dengan asuransi jiwa murni, asuransi jiwa unit link berlaku dalam jangka waktu yang lebih lama, bisa sampai 75 tahun, 80 tahun hingga bahkan 100 tahun, tergantung dari ketentuan dalam polis Anda. Terlebih lagi, dana yang telah Anda bayarkan atau hasil investasi dapat ditarik dalam kurun waktu tertentu, jadi nilai polis Anda tidak hangus.

Apabila Anda berorientasi pada hasil investasi, asuransi jiwa unit link kurang tepat. Fokus utama asuransi jiwa unit link adalah proteksi sehingga manfaat investasi tidaklah maksimal. Selain itu, dengan premi asuransi yang lebih tinggi, ternyata nilai proteksi jenis asuransi unit link lebih rendah daripada asuransi jiwa murni.

Asuransi jiwa apa yang terbaik untuk Anda? Hanya Anda yang mampu menjawabnya. Setiap jenis asuransi jiwa memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kenali jenis asuransi, cari informasi, pahami sistemnya dan sesuaikan dengan kebutuhan serta kemampuan finansial Anda. Jangan sampai Anda salah pilih karena asuransi adalah produk jangka panjang.

Loading...

Artikel Terkait: