8 Program Kesejahteraan Karyawan untuk Mengurangi Turnover

Ilustrasi program kesejahteraan karyawan

Karyawan hebat adalah idaman setiap perusahaan. Setelah berhasil mencetak karyawan hebat, Anda harus mempertahankan para karyawan ini.

Jangan sampai usai mengikuti pelatihan, karyawan memilih mengundurkan diri karena merasa tidak diurus dan kurang sejahtera.

Adalah hal yang lumrah jika karyawan memilih perusahaan yang memberikan benefits yang besar dan menjamin kesejahteraan karyawan.

Turnover yang tinggi biasanya disebabkan oleh minimnya program kesejahteraan karyawan.

Nah, untuk itu Anda harus mengevaluasi program kesejahteraan karyawan yang sudah dijalankan.

Jika sebelumnya tidak terpikirkan oleh Anda sebagai atasan, jangan khawatir, jejaki tips program kesejahteraan karyawan berikut untuk mengurangi turnover di perusahaan Anda.

Loading...

1. Tunjangan

Sebagai atasan, tentu Anda sudah memahami bahwa upah atau gaji karyawan tidak boleh lebih rendah dari upah minimum berdasarkan wilayah provinsi atau kabupaten/kota. Hal ini tertulis dalam pasal 90 UUK Nomor 13 Tahun 2003.

Komponen upah atau gaji berdasarkan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. SE-07/MEN/1990 Tahun 1990 tentang Pengelompokan Komponen Upah Dan Pendapatan Non Upah, meliputi gaji pokok, tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap.

Gaji Pokok adalah imbalan dasar yang dibayarkan kepada karyawan menurut tingkat atau jenis pekerjaan yang mana besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan.

Tunjangan Tetap adalah pembayaran yang teratur berkaitan dengan pekerjaan, yang diberikan secara tetap untuk karyawan dan keluarganya.

Contoh tunjangan tetap adalah tunjangan isteri; tunjangan anak; tunjangan perumahan; tunjangan kematian; tunjangan daerah dan lain-lain.

Tunjangan makan dan transportasi dapat dimasukan dalam komponen tunjangan tetap apabila pemberian tunjangan tersebut tidak dikaitkan dengan kehadiran dan diterima secara tetap.

Tunjangan Tidak Tetap adalah suatu pembayaran yang tidak teratur berkaitan dengan pekerjaan dan besarnya tidak tetap. Contoh, tunjangan transportasi yang didasarkan pada kehadiran. Tunjangan makan dapat dimasukan ke dalam tunjangan tidak tetap apabila tunjangan tersebut diberikan atas dasar kehadiran.

Selain memberikan tunjangan-tunjangan di atas, Anda dapat menambahkan beberapa tunjangan lain sesuai dengan kebijakan perusahaan, misalnya tunjangan keahlian atau tunjangan hari raya dan lain sebagainya.

Baca kembali peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama dan perbaharui tunjangan-tunjangan yang ada untuk menyejahterakan karyawan Anda.

2. Beban Kerja dan Kompensasi yang Jelas

Untuk karyawan yang telah lulus masa orientasi, sebaiknya diberi beban kerja yang sesuai. Banyak karyawan bertalenta yang angkat kaki setelah mendapat beban kerja yang overload.

Atau malah karyawan baru yang suka bekerja lebih banyak menganggur karena tidak ada kejelasan beban kerja dan tenggat waktu.

Pun, untuk karyawan lama Anda seharusnya mengevaluasi kesesuaian beban kerja karyawan dan kejelasan kompensasi yang mereka peroleh.

Seringkali karyawan mengeluh karena bekerja terlalu banyak bahkan sampai lembur namun uang lembur tidak tercantum pada slip gaji akhir bulan.

Jangan sampai perusahaan Anda memiliki image tidak mengurus karyawan dengan baik.“Kalau telat datang langsung potong gaji, kalau terlambat pulang ya tidak peduli.”

Celetukan karyawan seperti ini yang nantinya mengakibatkan turnover yang tinggi. Jadi, berikan beban kerja dan kompensasi yang jelas sehingga karyawan diberi hak secara adil.

3. Asuransi Kesehatan

Asuransi kesehatan melindungi aset perusahaan yang sangat berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan Anda, yaitu karyawan.

Bayangkan saja jika karyawan Anda sering sakit, tentu perkembangan perusahaan menjadi terganggu. Apalagi bagi perusahaan yang benar-benar menggantungkan hidupnya dari tenaga kerja saja.

Pemberian asuransi kesehatan bagi karyawan sangat berpengaruh pada pengeluaran perusahaan. Bukannya memilih asuransi kesehatan sesuai kebutuhan, ada perusahaan yang malah mencabut hak asuransi karyawannya karena dipandang tidak perlu.

Padahal sebenarnya ini hanya merupakan solusi keuangan jangka pendek. Untuk jangka panjang, kebijakan ini bisa memicu kerugian yang lebih signifikan.

4. Perencanaan Karier

Memiliki karyawan potensial yang betah bekerja sampai puluhan tahun bukan hal yang tidak mungkin. Salah satu program kesejahteraan karyawan yang dapat Anda lakukan adalah perencanaan karier karyawan.

Perencanaan karier karyawan juga menunjukkan bahwa Anda menghargai mereka dan peduli terhadap pengembangan diri karyawan.

Menurut Payscale.com, salah satu cara terbaik untuk meningkatkan loyalitas karyawan di perusahaan adalah memberi perencanaan karier yang jelas.

Karyawan Anda harus tahu bahwa perusahaan Anda bukan hanya tempat untuk bekerja, tetapi juga bertumbuh. Terlebih lagi adanya upaya-upaya dari perusahaan untuk memfasilitasi perkembangan karier karyawan.

Jadi, rencanakan karier karyawan Anda dengan matang. Dalam perencanaan karyawan, Anda harus berdiskusi dengan karyawan bersangkutan.

Banyak perusahaan startup yang mencoba merencanakan karier karyawan dengan tergesa-gesa dan pada akhirnya hanya tinggal rencana hitam di atas putih yang tidak terlaksana.

5. Pemberian Kredit

Pemberian kredit kepada karyawan dapat menjadi salah satu program untuk menyejahterakan mereka.

Sebelum menjalankan program ini, perusahaan sebaiknya memiliki aturan yang jelas tentang pinjaman kepada karyawan agar tidak terjadi masalah.

Kalaupun terjadi kesalahpahaman, sudah ada hitam di atas putih yang membantu menyelesaikan perkara.

Seperti apa yang ditulis AmericanExpress.com, pemberian pinjaman kepada karyawan memiliki dampak yang kurang baik.

Namun, jika Anda tetap memutuskan untuk memberi pinjaman kepada karyawan, paling tidak Anda melakukan 3 langkah berikut.

  1. Hindari pinjaman “Off the Book”, dalam artian tidak tercatat dan tidak ada kontrak atau perjanjian hitam di atas putih tentang pinjaman karyawan
  2. Jika Anda berniat memberi pinjaman tanpa bunga, jangan meminjamkan uang perusahaan. Anda sebaiknya tetap memberi bunga per bulan, namun jangan sampai ‘mencekik’ karyawan Anda
  3. Lakukan sosialisasi kepada seluruh karyawan untuk menjelaskan tentang pinjaman beserta aturan-aturan yang jelas

Pemberian kredit atau pinjaman kepada karyawan memang beresiko tinggi. Namun, jika Andamemiliki aturan yang jelas dan tegas, tentu program kesejahteraan karyawan ini menjadi salah satu kelebihan perusahaan Anda.

6. Kenyamanan dan Keselamatan Kerja

Selain memberikan benefit berupa materi (yang terlihat), untuk mengurangi turnover karyawan, Anda juga perlu memikirkan fasilitas-fasilitas yang sesuai untuk karyawan sehingga mereka merasa aman dan nyaman bekerja.

Fasilitas-fasilitas yang dimaksud seperti:

  • ruangan yang nyaman untuk bekerja
  • toilet yang bersih dan sesuai dengan rasio jumlah karyawan (1:15, satu toilet untuk 15 karyawan)
  • tempat beristirahat (saat jam istirahat)
  • tempat untuk makan
  • alat keselamatan kerja (contohnya alat keselamatan kerja di laboratorium)

Fasilitas yang bersih dan terawat dengan baik akan berpengaruh terhadap meningkatnya kinerja karyawan.

Karyawan perempuan yang baru melahirkan juga harus mendapat fasilitas ruangan untuk menyusui anaknya atau memerah ASI.

Aturan ini tertulis jelas dalam pasal Pasal 83 UUK Nomor 13 Tahun 2003 sebagai berikut:

“Pekerja/buruh perempuan yang anaknya masih menyusu harus diberi kesempatan sepatutnya untuk menyusui anaknya jika hal itu harus dilakukanselama waktu kerja.”

7. Manajemen Stres dan Kesehatan Emosional Karyawan

Karyawan yang stres biasanya kinerjanya menurun. Ada banyak faktor yang menyebabkan karyawan mengalami depresi atau stres.

Bisa jadi karena sudah jenuh bekerja atau kebanyakan beban kerja sehingga karyawan menjadi kehilangan semangat kerja, cepat marah dan emosi kurang stabil.

Karyawan adalah manusia yang memiliki emosi sehingga manajemen stres dan kesehatan emosional karyawan perlu mendapat perhatian khusus.

Merencanakan sebuah program untuk membantu karyawan mengontrol stres dan emosi mereka di lingkungan kerja akan meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja.

Program apa yang bisa Anda rencanakan?

Menyediakan tempat rileks untuk karyawan, mengundang guru meditasi, mengadakan field trip atau camping, memberi hak cuti karyawan dan tidak memberikan beban kerja saat weekend atau libur.

Di tempat kerja saya dulu ada sebuah program yoga yang diikuti oleh karyawan. Program ini efektif membuat karyawan lebih fresh usai bekerja selama 8 jam.

8. Perencanaan Hari Tua

Perusahaan yang memiliki visi ke depan dan percaya bahwa perusahaannya akan terus berkembang di masa mendatang, akan membuat program jangka panjang untuk karyawannya seperti perencanaan hari tua.

Perencanaan hari tua tentu diberikan kepada karyawan yang memiliki loyalitas tinggi atau masa kerja yang lama.

Perencanaan hari tua ini bukan hanya terkait uang pensiun, tetapi juga apa yang akan dilakukan karyawan di masa tuanya yang akan menjadi jaminan hari tua karyawan.

Penjaminan hari tua karyawan akan menjadi program unggulan jika Anda benar-benar peduli kepada karyawan, bukan semata untuk mendapatkan keuntungan bagi perusahaan.

Penutup

Karyawan loyal jika mereka diperhatikan dan disejahterakan. Apabila Anda tidak ingin kehilangan karyawan yang berkinerja baik, cobalah merencanakan program kesejahteraan karyawan dengan matang dan jalankan program-program tersebut secara konsisten.

Loading...

Artikel Terkait: